Cara Membebaskan Diri Dari Hutang

Cara Membebaskan Diri Dari Hutang adalah impian semua orang yang mempunyai hutang. Bisa gak sih hidup tanpa utang? Kehidupan terus berlanjut, keperluan meningkat, apakah bisa untuk hidup tidak berutang? Apakah utang selamanya buruk?

Hutang tidak selamanya negatif, tetapi jika bertanya bisa tidak sih hidup tanpa utang? Bisa saja, namun saat ini penawaran produk berjenis utang sangat banyak sekali. Mulai dari kredit di bank yang saat mengajukan pinjaman butuh pengecekan oleh pihak collection selama beberapa hari. Belum lagi penawaran utang yang bentuknya adalah pay later yang sekali click langsung cair.

Baca Juga  Mengatasi Masalah Keuangan Tanpa Mengeluarkan Uang

Godaan untuk berutang sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang memiliki pandangannya sendiri mengenai utang, ada yang merasa berutang hanya membuat sengsara, namun ada juga yang sangat terbantu dengan adanya program utang. Jadi semua itu hadir dari diri kita sendiri, dan pengalaman yang dialami masing-masing.

Berutang tidak masalah selama terukur dan diperhitungkan, terlebih lagi fokuskan kepada tujuan berutang itu sendiri, untuk apa, jika memang bertujuan untuk yang sifatnya konsumtif maka barulah kita evaluasi diri, ada yang salah terhadap gaya hidup yang dijalankannya.

Namun jika memang berutang bisa menghasilkan bukankah utang menjadi nilai yang positif dalam kehidupan?

Baca Juga  Hemat Uangmu, 4 Cara Ini Bisa Membuatmu Kaya Raya

Tidak Berutang, Bisakah?
Ada suatu cerita bahwa saat itu ada seorang bapak yang sudah berusia 40 tahun, kondisinya dimana iya ingin mengajukan pembelian mobil secara kredit, dia hanya ingin saja membelinya, kondisinya dia juga sudah stabil secara ekonomi dan Bapak tesebut menginginkan mobil yang harganya Rp750.000.000 ya kalau dihitung-hitung kira-kira sang Bapak bisa membeli mobil tersebut secara tunai setara dengan 10 mobil.

Namun karena dia juga memahami bahwa untuk pembelian barang-barang yang memiliki nilai depresiasi (penyusutan) sangatlah sayang jika dibeli secara tunai, karena jika uang tunai tersebut bisa diinvestasikan saat ini, maka kenapa harus dikeluarkan hanya untuk keperluan konsumtif semata.

Berlanjutlah sang Bapak dengan mengajukan kredit, namun ternyata team collection menolaknya dengan alasan sang Bapak tidak bisa dilacak secara karakter. Jika kamu tahu, bahwa ada prinsip 5C dalam kredit dan salah satunya adalah character.

Character pada kredit bertujuan dimana sebuah bank atau vendor mencari tahu karakter debitur/peminjam karena hal tersebut menjadi pertimbangan dalam memberikan kredit.

Setelah dilakukan pengecekan sang Bapak tidak pernah sama sekali berutang dan ini pertama kalinya di usia 40 tahun, karakter sang Bapak tidak bisa dibaca meskipun secara logika sang Bapak memiliki uang di tabungan, namun pihak bank atau vendor belum bisa membaca karakter sang Bapak saat memiliki utang akan seperti apa.

Apakah bisa membayar tepat waktu, atau di tengah kredit bailout dan melakukan pelunasan dipercepat hal tersebut juga tidak disukai oleh pihak bank dan vendor.

Jika melihat dari cerita di atas maka bisa dikatakan terlalu bersih dan tidak pernah berutang tidak selamanya baik-baik saja.

Namun karakter saat kita memiliki utanglah yang menjadi penting oleh pihak bank. Jadi menurut saya selama kita memahami utang yang diambil, konsekuensi dari pembayaran, dan bunga kredit, tidak ada yang salah dalam berutang.

Namun kali ini kita akan membahas untuk kamu yang ingin memiliki hidup tanpa utang bagaimana caranya? Yuk, simak penjelasan di bawah ini.

Cara Mengatasi Hutang
Banyak orang yang menginginkan hidup tanpa utang, hal apa saja yang harus dilakukan agar bisa hidup tanpa utang?

Baca Juga  Rahasia Cerdas Untuk Mengelola Keuanganmu

Namun sebelumnya kamu sudah tahu belum jenis utang? Utang dasarnya ada dua jenis, utang yang sifatnya produktif dan utang yang sifatnya konsumtif.

Untuk utang yang sifatnya produktif dimana saat kamu mengambil utang, kamu bisa menghasilkan nilai lebih dari utang yang diambil. Contohnya kamu berutang untuk produksi di bisnis kamu agar tetap berjalan lancar. Setelah produksi selesai kamu bisa menjual barang dagangan dari bisnismu.

Hasil dari dagangan bisnismu tadi, bisa membayar utang dan tetap masih mengalami keuntungan, itulah yang disebut utang bersifat produktif. Contoh lainnya saat kamu mengambil kredit mobil, lalu mobil tersebut kamu sewakan, uang dari hasil sewa tersebut bisa untuk membayar utang kredit dan tetap masih mengalami keuntungan disebut utang produktif.

Beda halnya dengan utang yang sifatnya konsumtif, kalau utang konsumtif sebatas mengambil utang namun untuk keperluan yang tidak menghasilkan keuntungan, misalnya utang kartu kredit untuk makan di restoran mahal, lalu menggunakan pay later hanya untuk makanan atau belanja keperluan pribadi, jika kamu tidak mendapatkan keuntungan dari mengambil utang tersebut artinya utang kamu bersifat konsumtif.

Dalam utang akan ada interest atau bunga yang harus kamu bayarkan juga, sehingga jika kamu tidak mendapatkan keuntungan dari pengambilan utang tersebut sama saja kamu membayar lebih dari apa yang seharusnya.

Berikut Cara Membebaskan Diri Dari Hutang :

Menyesuaikan Gaya Hidup dengan Kemampuan Finansial
Gaya hidup seolah menjadi musuh yang digaungkan jika seseorang banyak utang, terlebih utang-utang tersebut bersifat konsumtif, namun saya setuju terhadap hal itu.

Baca Juga  Pengendalian diri Merupakan Kunci Dalam Menghemat Uang

Semua berawal pada gaya hidup. Memiliki kondisi keuangan yang baik karena memiliki gaya hidup yang cukup dan sederhana.

Beberapa masyarakat terjebak dengan gaya hidup yang menghambur-hamburkan uang dan tidak pernah berpikir panjang atas segala tindakan finansial yang diambilnya. Hal tersebut membuat seseorang mengambil utang tanpa berhitung. Lalu apakah kita harus selalu berhemat? Tidak demikian ya Sobat Finansialku.

Kondisi keuangan tanpa utang bukan berarti kita harus sengsara, berhemat, tidak bisa makan enak atau membeli sesuatu yang diinginkan, namun lebih tepatnya menjadi seseorang yang bijak setiap mengambil keputusan.

Sesuaikanlah gaya hidup kamu dengan kondisi finansial mu saat itu, pastinya kamu sering sekali mendengar kalimat seperti “hidup itu murah label merk yang menjadi mahal, hidup itu sederhana gengsi yang membuat jadi rumit” .

Suatu kalimat yang sudah menjawab semua keraguan hati mengenai gaya hidup, karena gaya hidup berlandaskan diri kita, kita lah yang menentukan ingin memiliki kondisi keuangan yang stabil atau hidup memiliki banyak utang untuk terlihat wah di masyarakat.

Sesuaikanlah dengan kemampuan finansialmu. Bayangkan, saat dulu masih kuliah rasanya memiliki uang Rp1.500.000 bisa hidup bahagia dan tetap jajan dan makan enak, namun kenapa saat sudah bekerja gaji sudah naik 10x lipat dari saat kuliah seolah rasanya tidak pernah cukup, itu artinya gaya hidup saat ini sudah naik sebesar 10x dari saat kuliah.

Dengan begitu tidak ada istilah mengambil utang hanya sebatas untuk konsumsi semata, hanya untuk bertujuan untuk update gadget terbaru, atau bisa makan di restoran mahal.

Namun ternyata semua itu dijalankan dengan utang konsumtif yang dimana kita tahu juga utang-utang konsumtif memiliki suku bunga yang tinggi.

Membuat Anggaran Pemasukan – Pengeluaran
Selain menyesuaikan gaya hidup dengan kemampuan finansial, yang terpenting adalah buat selalu anggaran pemasukan dan pengeluaran setiap bulannya. Jika kamu sudah pernah membuatnya dan ternyata pola pemasukan dan pengeluaran masih sama, maka hal tersebut tetap bisa menjadi landasan mu di setiap bulan.

Baca Juga  Rahasia Cerdas Untuk Mengelola Keuanganmu

Kira-kira kenapa ya jika ingin tidak memiliki utang harus membuat anggaran pengeluaran dan pemasukan? Hal tersebut agar kita tahu, darimana sumber keuangan yang bisa kita bayarkan untuk melunasi utang, atau setidaknya kita bisa berhitung jika ingin mengambil cicilan setiap bulan berapakah minimal cicilan yang bisa diambil.

Jangan sampai cicilanmu setiap bulan sangat memberatkan, dan membuat kamu tidak nyaman.

Selain itu membuat anggaran pemasukan dan pengeluaran melatih kamu untuk disiplin dan bertanggung jawab atas setiap tindakan keuangan setiap bulannya.

Menambah Penghasilan
Untuk menghindari utang tentunya memiliki penghasilan tambahan menjadi jawaban selanjutnya. Konsep dari manajemen keuangan adalah, kamu bisa menekan pengeluaran dan menambah penghasilan agar bisa memiliki kelebihan uang untuk menabung dan berinvestasi.

Jadi jika memang saat ini sedang ada utang saya sarankan untuk mencari penghasilan tambahan agar memiliki spare untuk bisa tetap menabung. Nah jika kamu ingin hidup tanpa utang, maka penghasilan tambahan juga bisa membuat kamu tidak mempertimbangkan mengambil utang untuk keperluan lainnya.

Jadi maksudnya saat kamu menginginkan sesuatu lebih baik mencari penghasilan tambahan lalu menabung atau berinvestasi sampai hasilnya bisa membeli barang yang diinginkan.

Baca Juga  Mengatasi Masalah Keuangan Tanpa Mengeluarkan Uang

Misal jika saat ini kamu memiliki tujuan keuangan jangka pendek, seperti ingin membeli mobil tiga tahun lagi daripada kamu mengambil kredit dengan faktor memang tidak ada uang yang cukup ya jika membeli secara tunai, pertimbangkan untuk mencari penghasilan tambahan dahulu, barulah saat uangnya sudah terkumpul dalam waktu tiga tahun kamu bisa membeli mobil tersebut.

Sekalipun membeli mobil dengan cara berhutang pun kamu sudah bisa melakukan DP dengan jumlah yang besar dari hasil yang kamu investasikan selama tiga tahun tadi.

Menganalisa Setiap Keputusan Finansial
Saat kita memiliki tujuan keuangan untuk tidak memiliki utang dalam hidup maka kunci selanjutnya adalah melakukan analisa dalam setiap pengambilan keputusan finansial.

Dalam setiap pengambilan keputusan finansial tidak bisa impulsif dalam memutuskan tindakan, semuanya perlu dipertimbangkan, hal ini berlaku di setiap keputusan finansial yang dapat mempengaruhi pola pengeluaran dan pendapatan.

Contoh, kamu akan mengambil KPR dalam jangka 1-2 tahun ke depan, atau kamu akan mengambil KPM (Kredit Kepemilikan Mobil) dengan tenor 5 tahun, wah itu semua perlu dihitung baik-baik. Karena setiap tindakan finansialmu saat ini akan berpengaruh terhadap masa depan kamu di masa mendatang.

Bagaimana? Apakah ke empat langkah di atas, sudah bisa diterapkan? Tentunya jika sudah bertekad semua akan bisa dijalankan, tidak perlu terburu-buru menjalankannya, lakukan secara perlahan-lahan agar tidak merasa terbebani dan bosan saat melakukan perencanaan keuangan.

Baca Juga  Rahasia Cerdas Untuk Mengelola Keuanganmu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *